Pages

yang membuat pria jatuh cinta

Senin, 04 Mei 2009




altApa yang membuat seorang pria bisa jatuh? Jawaban abadi selama ini selalu mengarah pada Harta, Tahta dan wanita.

Dua hari ini kita dikagetkan dengan pemberitaan tentang salah seorang pejabat hukum di negeri ini disangkakan sebagai aktor intelektual pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran (PRB) Nasrudin Zulkarnaen.

Ketua KPK, Antasari Azhar telah ditetapkan sebagai tersangka intellectual dader (otak tindakan) dugaan pembunuhan Nasrudin.

Kabarnya, Antasari tersangkut sebagai intellectual dader disebabkan masalah sepele yakni permainan cinta segitiga dengan seorang Wanita berinisial R.

Sejak lama, semua sudah mahfum posisi seorang wanita bisa menjadi penyokong dan juga bisa sebagai malapetaka. Sudah banyak politisi dan tokoh besar yang jatuh karena kesandung hal sepele yang berususan dengan Wanita.

Diluar persoalan Wanita, banyak juga dari kita yang tiba-tiba menjadi pesakitan karena rakusnya mendapatkan harta secara tidak wajar. Salah satu jalan tercepat untuk memperoleh harta yakni menjadi politisi melalui jalur parlemen.

9 April lalu, masyarakat memilih untuk menempatkan seseorang menuju kursi kekuasaan. Wakil yang terpilihpun belum tentu akan menjadikan tahta alias kekuasaan itu sebagai amanah, malah sebaliknya kekuasaan tersebut dijadikan jalan untuk mendapatkan harta dan wanita.

Lingkaran setan ini terus berputar, akibatnya janji selama kempanye hanya tinggal janji, rakyat tetap menderita dan harus bersabar menunggu selama 5 tahun kekuasaan mereka berakhir.

Ironisnya, selama politisi ini memegang kekuasaan, mainan utamanya tak lain Wanita. Dan merekapun banyak yang permalukan bahkan harus keluar dari gedung parlemen karena persoalan Wanita.

Hartapun bisa membuat para kontestan dalam pemilu menjadi Stess alias gila. Kitapun tercengang disaat pemilu berakhir, para caleg yang gagal malah berulah dengan penyakit baru “Stres”. Mereka stress karena meninggalkan hutang dan telah menguras harta yang dikumpulkan selama ini. Yang terpilihpun bingung, karena harus membayar biaya yang dikeluarkan selama kampanye.

Pertanyaannya, apakah mereka serius memperjuangkan suara rakyat, atau lebih konsentrasi mendapatkan harta demi hutangnya terlunasi?

2 komentar:

  1. berjanji emang mudah diucapkan,tp tdk smua bisa dilaksanakn,klo hanya cm janji2 doank,bi baik ga usah ja dech,,,tp qt ya musti tetap berbaik sangka aja,aliaz husnuzon gitu lhoooooo,he

    BalasHapus
  2. betul itu buk saya se7 sama ibuk

    BalasHapus